Sabtu, 29 Januari 2011

Masalah Pergantian Kurikulum di Indonesia

Oleh: Sriyanto, MPd.*)

Pada tahun, 1994 filosofi pendidikan menempatkan pengembangan intelektual pada pengertian logical-mathemathical intelligence (Hasan, 2008). Sementara itu, manusia memiliki kemampuan intelektual yang beragam tidak hanya pada kemampuan intelektual dalam arti logical-mathemathical intelligence saja (Novack, 1977). Dimensi-dimensi intelektual lainnya yang harus dikembangkan dalam pendidikan, menurut Hasan (2008), dalam mata pelajaran tidak boleh terbatas hanya mengembangkan pada satu dimensi intelektual disesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran.

Perkembangan filosofi pendidikan di Indonesia setelah diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), ditinjau dari sisi konten masih mengacu pada filosofi kurikulum esensialisme dan perenialisme, yang memberikan beban kepada peserta didik untuk menguasai kompetensi yang dipersyaratkan oleh disiplin ilmu. Seperti dalam kurikulum IPS, kompetensi dari disiplin ilmu sosial menjadi jelas prioritasnya, harus dimiliki oleh peserta didik. Sedangkan kemampuan lain untuk hidup di masyarakat dan bermasyarakat seperti komunikasi, kepedulian sosial, kemampuan mengidentifikasi dan mengembangkan solusi penyelesaian masalah, kemampuan hidup di masyarakat yang penuh dengan kemajuan teknologi, sikap kritis, dan semangat kebangsaan tidak menjadi kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik.

Pendidikan adalah usaha mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik, potensi cipta, rasa, dan karsanya agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cira-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan, harmonis, dinamis, guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan (Phenix, 1964). Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan. Topik utama dalam filsafat pendidikan umumnya dikelompokkan dengan kategorisasi, hubungan antara tujuan hidup dan tujuan pendidikan; konsep pendidikan, mendidik dan dididik; guru dan pendidik sebagai pribadi/SDM; fungsi, tugas dan nilai sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dan pranata sosial; makna pendidikan dalam jangka panjang sebagai investasi nasional (Rasyidin, 2008: 19). Uraian singkat berikut ini mencoba menganalisis filosofi pendidikan di Indonesia yang didasarkan pada mazhab filsafat pendidikan secara terus menerus perlu disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan zaman.

Pendidikan membutuhkan filsafat karena masalah-masalah pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan yang dibatasi pengalaman, tetapi masalah-masalah yang lebih luas, lebih dalam, serta lebih kompleks, yang tidak dibatasi pengalaman maupun fakta-fakta pendidikan, dan tidak memungkinkan dapat dijangkau oleh sains pendidikan. Masalah filsafat pendidikan, terjadi di sekitar pertanyaan, apakah pendidikan, untuk apa pendidikan, dan apa saja ciri pendidikan yang terbaik? Aliran filsafat pendidikan yang berkait erat dengan nilai pendidikan dalam konteks sosio-budaya suatu Negara, terdapat mazhab filsafat pendidikan humanisme, perenialisme, esensialisme, progresivisme, dan rekonstruksionisme (Rasyidin, 2008:19).

Aliran filsafat pendidikan di bawah ini dikembangkan dari filsafat pendidikan progresif dan konservatif, meliputi: (1) Filsafat pendidikan pragmatisme, aliran filsafat pendidikan ini sebenarnya berpangkal pada filsafat empirisme Inggris, yang berpendapat bahwa manusia dapat mengetahui apa yang manusia alami. Lahir di Amerika dengan tokoh utamanya adalah John Dewey, Wiliam James, dan Charles Sandre Peirce; (2) Filsafat pendidikan progresivisme, sebenarnya progresivisme bukan merupakan bangunan filsafat atau aliran filsafat yang berdiri sendiri, melainkan merupakan suatu gerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun 1918. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar di masa mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang muatan. Tokoh-tokohnya antara lain: William O. Stanley, Ernest Bayley, Lawrence B.Thomas, Frederick C. Neff; (3) Filsafat pendidikan esensialisme, esensialisme adalah suatu filsafat pendidikan konservatif yang pada mulanya dirumuskan sebagai suatu kritik pada trend-trend progresif di sekolah-sekolah. Mereka berpendapat bahwa pergerakan progresif telah merusak standar-standar intelektual dan moral di antara kaum muda; (4) Filsafat pendidikan perenialisme, merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad kedua puluh. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Mereka menentang pandangan progresivisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang baru. Perenialisme memandang situasi dunia dewasa ini penuh kekacauan, ketidakpastian, dan ketidakteraturan, terutama dalam kehidupan moral, intelektual dan sosio kultual. Oleh karena itu perlu ada usaha untuk mengamankan ketidakteraturan tersebut, yaitu dengan jalan menggunakan kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup yang kukuh, kuat dan teruji; dan (5) Filsafat pendidikan rekonstruksionisme, merupakan kelanjutan dari gerakan progresivisme. Gerakan ini lahir didasarkan atas suatu anggapan bahwa kaum progresif hanya memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada sekarang. Rekonstruksionisme dipelopori oleh George Count dan Harold Rugg pada tahun 1930, ingin membangun masyarakat baru, masyarakat yang pantas dan adil.

Filosofi yang dipergunakan dalam pengembangan kurikulum di Indonesia masih terbatas pada filosofi esensialisme dan perenialisme. Filosofi ini terus digunakan meskipun kurikulum di Indonesia sering mengalami pergantian, sehingga dapat dikatakan bahwa proses pengembangan kurikulum selalu menghasilkan kurikulum yang sama. Perbedaan hanya terjadi dalam cara pengemasan konten kurikulum dan proses pembelajaran. Sebagai contoh misalnya dalam kurikulum sejarah tahun 1994 tidak terlepas dari filosofi esensialisme dan perenialisme ini, yang memiliki sifat nomothetic ilmu yang bersifat universal dan menganggap lingkungan sekitar sebagai bagian dari universalisme tersebut. Sehingga peserta didik belajar berdasarkan pada kenyataan yang telah dianggap benar oleh disiplin ilmu-ilmu sosial tersebut, akibatnya mereka tercerabut dari akar budaya dan lingkungannya. Berdasarkan pada filosofi tersebut kurikulum sejarah bertujuan agar peserta didik memahami kebenaran sejarah berdasarkan pada konsep nomothetic, yang memiliki kebenaran universal.

Berdasarkan pada filosofi esensialisme dan perenialisme, penentuan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) bertentangan dengan prinsip pengembangan kompetensi pendidikan. SKL adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik dan inti dari kompetensi adalah ability to perform (Hasan, 2007). Kurikulum harus secara tegas menyikapi bahwa peserta didik bukan belajar untuk kepentingan mata pelajaran tetapi mata pelajaran adalah untuk medium mengembangkan kepribadian peserta didik. Oleh karena itu, pendekatan banyaknya materi yang harus dipelajari diganti dengan pendekatan cara belajar sesuai dengan pernyataan it is not a matter how much you have learned but a matter of how you learn it. Secara teknis filsafat rekonstruksi sosial, dapat menjadi alternative, sebab melalui filsafat ini masyarakat dijadikan sumber dan juga dijadikan objek dalam belajar. Masalah-masalah yang berkembang dalam masyarakat, kebutuhan masyarakat, dan keunggulan masyarakat dapat dijadikan materi pelajaran. Dengan perubahan ini maka kurikulum tidak menutup dindingnya terhadap masyarakat tetapi menjadikan masyarakat sebagai dasar untuk mengembangkan proses belajar dan sebagai sumber belajar.

Meskipun demikian, sebagaimana perlu ada revisi terhadap filsafat progresif dan rekonstruksi sosial yang digunakan, diperlukan pula revisi terhadap tujuan, materi, proses belajar, dan evaluasi yang dikembangkan. Keterampilan-keterampilan dalam bidang teknologi tertentu dan vokasional tertentu yang dibutuhkan oleh suatu lingkungan budaya dijadikan konten utama kurikulum. Suatu hal yang jelas bahwa definisi kurikulum oleh kelompok "conservative" (perenialism dan essentialism), kelompok "romanticism" (romantic naturalism), "existentialism" maupun "progressive" (experimentalism, reconstructionism) hanya memusatkan perhatian pada fungsi "transfer" dari apa yang sudah terjadi dan apa yang sedang terjadi (Hasan, tt). Pada aliran progresif kelompok rekonstruksionis dapat dikatakan berbeda dari lainnya, karena kelompok ini tidak hanya mengubah apa yang ada pada saat sekarang tetapi juga membentuk apa yang akan dikembangkan. Walaupun tidak begitu jelas tetapi pada pandangan ini sudah ada upaya untuk "shaping the future" dan bukan hanya "adjusting, mending or reconstructing the existing conditions of the life of community".

Pandangan rekonstruksi sosial di atas menyebabkan kurikulum haruslah diredefinisikan kembali sehingga ia tidak mediocre karena hanya menfokuskan diri pada transfer kejayaan masa lalu, pengembangan intelektualitas, atau pun menyiapkan peserta didik untuk kehidupan masa kini. Padahal masa kini adalah kelanjutan dari masa lalu dan masa kini akan terus berubah dan sukar diprediksi. Kemajuan teknologi pada akhir kedua abad keduapuluh telah memberikan velocity perubahan pada berbagai aspek kehidupan pada tingkat yang tak pernah dibayangkan manusia sebelumnya. Pendidikan haruslah aktif membentuk dan mengembangkan potensi peserta didik untuk suatu kehidupan yang akan dimasukinya dan dibentuknya. Peserta didik akan menjadi anggota masyarakat yang secara individu maupun kelompok tidak hanya dibentuk oleh masyarakat (dalam posisi menerima = pasif) tetapi harus mampu memberi dan mengembangkan masyarakat ke arah yang diinginkan (posisi aktif). Artinya, pendidikan merupakan rancangan dan kegiatan pendidikan yang secara maksimal mengembangkan potensi kemanusiaan yang ada pada diri seseorang baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat untuk kehidupan dirinya, masyarakat, dan bangsanya di masa mendatang.

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 memberikan kewenangan kepada masing-masing daerah untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah. Berhembusnya angin demokratisasi dan reformasi di Indonesia, maka kurikulum pendidikan mengalami perubahan yang cukup signifikan dari yang sentralistis menjadi desentralistis. Kurikulum inibertujuan agar peserta didik dalam pembelajarannya berorientasi pada lingkungan sekitarnya, sehingga mereka tidak tercerabut dari lingkunganya. Dengan demikian masing-masing daerah dapat menggali potensi untuk dikembangkan dalam proses pembelajaran. Potensi masing-masing daerah ini tentu saja tetap mengacu pada standar yang telah ditentukan pemerintah pusat, sehingga dalam mengembangkan kurikulum masing-masing satuan pendidikan berada dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pendidikan dilaksanakan tidak hanya sekedar transfer of knowledge, tetapi juga mengembangkan keterampilan dan sikap sebagai aspek penting dalam komponen kompetensi. Kompetensi dalam aspek keterampilan dan sikap membutuhkan waktu perkembangan yang lama dan terus menerus, yang tidak dapat dikuasai dalam one short meeting.
*) Penulis: Guru Mata Pelajaran Sejarah di SMAN 1 Sukadana, Pemerhati Pendidikan dan sekarang sedang melanjutkan pendidikan S3 di Pasca Sarjana UPI Bandung.

Rabu, 26 Januari 2011

Percaya Ngga, Ada Sungai Besar di Dasar Laut, nie Beritanya ..

Sebuah sungai raksasa, yang bahkan layak dinobatkan sebagai sungai keenam terbesar di dunia baru-baru ini ditemukan oleh ilmuwan Inggris.


Yang luar biasa, sungai ini ditemukan di dasar Laut Hitam, sebuah laut dalam antara Eropa tenggara dan Asia Kecil.

Para ilmuwan dari Leeds University mengerahkan kapal selam robot untuk meneliti dan memindai dasar laut di dekat Turki itu.

Seperti halnya di daratan, sungai di bawah laut itu memiliki saluran, anak sungai, dataran banjir, aliran deras air, dan bahkan air terjun.

Sungai yang ditemukan di dasar Laut Hitam, memiliki kedalaman 115 kaki dan lebarnya lebih dari setengah mil.

Jika berada di daratan, para ilmuwan memperkirakan, perairan yang ditemukan di Laut Hitam, adalah sungai keenam terbesar di dunia, dalam hal jumlah air yang mengalir.

Aliran air, yang membawa air asin dan sedimen, 350 kali lebih besar dari Sungai Thames di Inggris.

Ini adalah satu-satunya sungai bawah laut aktif yang ditemukan. Letaknya di Selat Bosphorus yang mengalir dari Mediterania ke Laut Hitam. Aliran air sungai bawah tanah itu disebabkan perbedaan kadar garam.

Ini menyebabkan air Mediterania mengalir seperti sungai, yang menciptakan alur-alur dan genangan yang dalam.

Penemuan ini akan membantu menjelaskan bagaimana kehidupan bisa bertahan di kedalaman laut, yang jauh dari perairan kaya nutrisi karena jauh dari tanah. Sungai bawah laut lah yang bertugas membawa sedimen dan nutrisi.

Menurut Dr Dan Parsons, pemimpin tim peneliti dari Sekolah Tinggi Ilmu Bumi dan Lingkungan, Universitas Leeds, kepada Sunday Telegraph, mengatakan, "Kepadatan air di sana lebih padat dari air laut di sekitarnya karena memiliki salinitas yang lebih tinggi dan membawa begitu banyak sedimen."

"Sungai itu mengalir dari beting laut dan keluar melalui daratan abisal, seperti halnya sungai di darat," demikian penjelasan Parsons seperti dimuat laman Daily Mail, Minggu 1 Agustus 2010.

Dataran abisal di laut mirip seperti di gurun pasir, bedanya dataran air ini bisa menyediakan nutrisi dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk mahluk yang hidup di dalamnya.

"Itu memiliki peran yang penting, seperti arteri, yang memberikan kehidupan di laut dalam."

Perbedaan utama sungai di bawah laut ini adalah bahwa aliran air berlawanan dengan sungai-sungai di darat.

Para ilmuwan telah lama menduga bahwa keberadaan sungai dasar laut sangat masuk akal, setelah pemindai sonar mengungkapkan adanya saluran berkelok-kelok di banyak lautan di dunia.

Di antara yang terbesar, adalah sungai bawah tanah di perairan Brazi, di mana aliran Amazon memasuki Samudera Atlantik.

Saluran di Laut Hitam, meskipun jauh lebih kecil, adalah satu-satunya yang ditemukan masih mengalir dan membuktikan bahwa saluran ini misterius dibentuk oleh sungai di bawah air.

Tidak seperti parit laut, yang formasi geologi yang terbentuk pada bagian terdalam dari laut akibat pergerakan lempeng tektonik, saluran sungai berkelok-kelok di dasar laut dibentuk melalui proses pengikisan endapan lumpur.

Dr Parsons menemukan bahwa sungai bawah tanah di dasar Laut Hitam mengalir dengan kecepatan sekitar empat mil per jam, mengalirkan 22.000 meter kubik air per detik. Ini 10 kali lebih besar dari sungai terbesar Eropa, Rhine.

Sungai bawah laut ini Sungai mengalir hanya sekitar 37 mil hingga mencapai tepi beting laut sebelum menghilangke laut dalam.
Sumber: timetotalk.blogspot.com

Senin, 24 Januari 2011

Supernova "Betelgeuse"

Seperti halnya makhluk hidup, terlahir, hidup dan mati. Tidak hanya manusia, hewan dan tumbuhan saja yang mengalamani tahapan terlahir, menjalani kehidupan selanjutnya mati. Bintang yang bertebaran menghiasi langit malam,  juga matahari kita yang termasuk salah satu bintang terdekat dengan planet hunian kita suatu saat nanti akan mati. Ledakan bintang sedang dalam proses kematian yang mengeluarkan cahaya sangat terang disebut dengan supernova. Bintang Betelqeuse saat ini sekarat dan akan mati, berarti kalau mujur kita bisa melihat dari bumi “matahari kembar” akan nampak.

Untuk periode beberapa pekan di akhir tahun ini, planet Bumi akan memiliki dua buah “Matahari”. Ini terjadi ketika salah satu bintang paling terang yang biasa hadir di malam hari meledak. Supernova, atau ledakan bintang itu akan menghadirkan pertunjukan cahaya yang paling terang sejak pertamakali planet Bumi terbentuk.

Menurut prediksi Brad Carter, dosen fisika senior dari University of Southern Queensland, Australia, cahayanya akan sangat terang sampai-sampai malam akan menjadi seperti siang hari selama satu atau dua minggu. Sumber cahaya itu adalah Betelgeuse, yang berada di konstelasi Orion, berjarak 640 tahun cahaya dari Bumi. Bintang merah super raksasa ini sedang menuju akhir hayatnya dan akan meledak.
“Saat ia meledak, ia akan terbakar dengan sangat terang dan Bumi akan tampak seperti memiliki dua buah Matahari,” kata Carter, seperti dikutip dari Daily Mail, 22 Januari 2011. Namun demikian, belum dapat dipastikan kapan bintang itu akan meledak. “Jika Betelgeuse tidak meledak di akhir tahun ini, bisa jadi bintang itu baru akan meledak beberapa juta tahun ke depan,” ucapnya.•  Saintek~VIVAnews

Sabtu, 22 Januari 2011

Sosialisasi Ujian Nasional SMA 2011

Ujian Nasional Kelas XII sudah di ambang pintu, bagi siswa-siswi dan juga guru kelas XII terutama yang di UN-kan tentu ini cukup menegangkan mengingat nilai UN ini mempengaruhi kriteria kelulusan siswa selama belajar di SMA. Akan tetapi pada tahun pelajaran 2010/2011 ini ada sedikit angin segar, Pemerintah mengeluarkan kebijakan baru mengenai kriteria kelulusan siswa dalam menyelesaikan studi di tingkat SMA. Mengacu pada berbagai kasus dan kekisruhan yang terjadi pada kelulusan UN di tahun-tahun sebelumnya, akhirnya Pemerintah melalui Depdiknas mengambil jalan tengah dengan mengambil ketentuan bahwa kelulusan sekolah tidak mutlak lagi dari hasil UN tapi berintegrasi dengan nilai di sekolah dengan komposisi 40% nilai raport plus 60% nilai UN. Akan tetapi di sisi lain juga, Pemerintah melalui BSNP memperketat keobyektifan UN dengan menambah paket soal menjadi 5 paket soal tiap ruang ujian, wow yang ini bikin stress juga. Dengan demikian diharapkan tidak ada lagi keganjilan dalam hasil nilai-nilai UN dan UN tidak lagi menjadi momok yang menakutkan bagi para guru dan siswa di sekolah. Mudah-mudahan bisa berjalan dengan sukses, dan siswa-siswa yang lulus dan yang tidak lulus dapat terseleksi secara obyektif. Ketentuan kelulusan selengkapnya ada di bagian bawah pada tulisan ini.
Berikut jadwal UN SMA tahun pelajaran 2010/2011 :

Adapun Kriteria Kelulusan UN Siswa SMP/MTs dan SMA/MA sebagai berikut:
  1. Peserta didik dinyatakan lulus US/M SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan
    SMK apabila peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh
    satuan pendidikan berdasarkan perolehan Nilai S/M.
  2. Nilai S/M sebagaimana dimaksud pada nomor 1 diperoleh dari gabungan antara nilai
    US/M dan nilai rata-rata rapor semester 1, 2, 3, 4, dan 5 untuk SMP/MTs dan
    SMPLB dengan pembobotan 60% untuk nilai US/M dan 40% untuk nilai rata-rata
    rapor.
  3. Nilai S/M sebagaimana dimaksud pada nomor 1 diperoleh dari gabungan antara
    nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 3, 4, dan 5 untuk SMA/MA, SMALB
    dan SMK dengan pembobotan 60% untuk nilai US/M dan 40% untuk nilai rata-rata
    rapor.
  4. Kelulusan peserta didik dari UN ditentukan berdasarkan NA.
  5. NA sebagaimana dimaksud pada butir nomor 4 diperoleh dari gabungan Nilai S/M
    dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dengan Nilai UN, dengan pembobotan
    40% untuk Nilai S/M dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan 60% untuk Nilai
    UN.
  6. Skala yang digunakan pada nilai S/M, nilai rapor dan nilai akhir adalah nol sampai
    sepuluh.
  7. Pembulatan nilai gabungan nilai S/M dan nilai rapor dinyatakan dalam bentuk dua
    decimal, apabila decimal ketiga ≥ 5 maka dibulatkan ke atas.
  8. Pembulatan nilai akhir dinyatakan dalam bentuk satu decimal, apabila decimal kedua
    ≥ 5 maka dibulatkan ke atas.
  9. Peserta didik dinyatakan lulus UN apabila nilai rata-rata dari semua NA sebagaimana
    dimaksud pada butir nomor 5 mencapai paling rendah 5,5 (lima koma lima) dan nilai
    setiap mata pelajaran paling rendah 4,0 (empat koma nol).
  10. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh setiap satuan
    pendidikan melalui rapat dewan guru berdasarkan kriteria kelulusan sebagaimana
    dimaksud pada VI.
Ket:  S/M = Sekolah/Madrasah, UN = Ujian Nasional dan NA = Nilai Akhir.
Demikian sosialisasi UN ini, mudah-mudah semua siswa dan guru bisa mencermati dan menyikapi kebijakan baru ini dengan lebih arif lagi. Intinya tetap UN ini sebagi tolok ukur keberhasilan siswa, harus mendapatkan perhatian yang tinggi agar mendapatkan nilai yang setinggi-tingginya. Akhirnya semoga pula semua siswa SMAN 1 Sukadana kelas XII pada khusunya bisa lulus semuanya. Amiiinn. Dan semoga informasi ini bermanfaat ..!!
Sumber: POS UN BSNP No.0148 Tahun 2011.

Senin, 17 Januari 2011

SELAMAT DATANG DI BLOG
SMAN 1 SUKADANA

Jl. Gardu - Ciilat Kec. Sukadana Tlp. 0265-2752013 Kabupaten Ciamis

Visi dan Misi SMA Negeri 1 Sukdana
VISI:
BERDASARKAN IMAN DAN TAKWA SMA NEGERI 1 SUKADANA MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG MEMPRESENTASIKAN SPIRITUALITAS, MORALITAS, FIGURITAS, KUALITAS DAN DAYA SENSITIVITAS YANG TINGGI

MISI:
  1. Mengembangkan sistem model dan proses belajar mengajar yang bermutu, menyenangkan, menggairahkan dan penuh semangat agar saling menghargai dan melengkapi.
  2. Menumbuh kembangkan kemauan dan kegemaran belajar penuh dengan makna dan nila edukatif.
  3. Melaksanakan program lifeskill yang berguna bagi masa depan siswa.
  4. Menyalurkan bakat dan minat melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler

Galeri Foto

SMAN 1 Sukadana
Gerbang SMAN 1 Sukadana
Selamat Datang...!!!


Kegiatan Kerohanian
Shalat Dhuhur Berjama'ah Akhwat


Extra Paskibra
Awas,minggir-minggir.....!!!!


Extra Volley Ball
Bersama Pembina Extra Volley Ball
Kerohanian Ikhwan
Sholat Jum'at di Masjid Baiturrohiim


Alumni
Sang Arsitek Blog SMANSA Sukadana


Bersama Pembina Kerohanian
Di Halaman Parkir Sekolah


Group SMANSA Sukadana
SMAN 1 Sukadana di FaceBook